WASPADA MODUS
PENIPUAN!!!!
PENCURIAN KAMERA
Info sangat penting buat semua pelaku
jasa Video Shooting Photography di daerah Jabodetabek. Baru-baru ini marak
berkembang modus penipuan pencurian Kamera video dan photo yang berdalih
konsumen pengguna Jasa Video Photography. Hati-hati dan waspada mereka ada
diantara kita. Mereka sudah banyak memakan korban.
Mereka mempunyai cara tersendiri yang sangat cantik dalam modus penipuan yang berakhir dengan pencurian kamera. Mereka akan mengunjungi anda pelaku jasa Video shooting dan photografhy yang memasang iklan di internet. Seperti KASKUS, TOKO BAGUS, FB, TWEETER dll. Mula-mula mereka akan menelpon anda berdalih sebagai konsumen yang membutuhkan jasa anda. Selanjutnya serangan-serangan mental akan melayang kepada anda yang berakhir dengan sebuah pencurian kamera.
Mereka mempunyai cara tersendiri yang sangat cantik dalam modus penipuan yang berakhir dengan pencurian kamera. Mereka akan mengunjungi anda pelaku jasa Video shooting dan photografhy yang memasang iklan di internet. Seperti KASKUS, TOKO BAGUS, FB, TWEETER dll. Mula-mula mereka akan menelpon anda berdalih sebagai konsumen yang membutuhkan jasa anda. Selanjutnya serangan-serangan mental akan melayang kepada anda yang berakhir dengan sebuah pencurian kamera.
Saya adalah pelaku Jasa Video
Shooting di Wilayah Jakarta Bekasi. Saya pikir informasi ini sangat penting
sekali untuk semua rekan-rekan saya yang satu profesi.
Saya akan bercerita pengalaman
pribadi saya ketika berhadapan dengan sindikat penipuan tersebut yang terjadi
pada hari senin 3 Desember 2012. (cerita berdasarkan
fakta dilapangan yang akurat)
Hari senin, 3 Desember 2012, pukul 12.35
ada sms yang masuk ke HP saya yang berbunyi :
“bos, sy mau pake jasa video dari bpk hrga nya sampai berapa, acara di
calon istri saya di subang saya abdul, di pulogadung” (no hp masih jelas –simpati- tapi bisa berubah)
Sms itu saya balas wajar : “ok boss, tau dari internet ya? Dgn siapa?”
Dia balas : “saya abdul bos”. Saya sms lagi : “ok bisa tapi transportasi diluar harga ya?”. Dia jawab : “saya siapkan 1 mobil+sopir”. Kembali saya balas : “mau paket yang mana?” ….dst.
Penipuan berawal dari sebuah SMS |
Singkat cerita saya langsung telpon
orang yang mengaku bernama abdul itu. Pembicaraan terjadi wilayah penjelasan
saya mengenai paket wedding. Sebutlah ada paket premium dan platinum saya
bilang. Ternyata yang membuat saya tertarik adalah dia meyakinkan saya bahwa
dia itu orang berada. Terbukti dengan dia memilih paket yang paling mahal. Pada tahapan ini dia mangaku semua jasa video shooting yang ada di
internet wilayah Jakarta sudah dia hubungi tapi harganya gila-gilaan. Tiba-tiba
pulsa saya habis….
Dia (abdul) telphon balik. Tapi
bukan nomor yang dipakai buat sms. No yang diprivat number. Awalnya saya belum dan
bahkan tidak curiga sama sekali, tapi di akhir nanti ada hubungannya dengan itu
kenapa dia menggunakan privat Number. Tawar-menawar hargapun terjadi sampai
deal, dia pakai jasa saya 2 kamera video 1 photo. Saya Tanya “acaranya buat
kapan?” Dia jawab “buat hari jum’at tanggal 7 Desember 2012”. “Wah mendadak
bangat ya.” Saya bilang. Kebetulan di tanggal itu saya kosong akhirnya saya
terima dengan masih tidak ada perasaan curiga apa-apa.
Tiba-tiba dia membuka wacana baru,
“bisa ga mas sekalian prewedd nya juga?” tanyanya. Saya sebagai penjual jasa
ditanya seperti itu senang “bisa. Kapan?” dia jawab “besok lusa hari rabu
tanggal 5 Desember 2012.” Semakin dekat saja. Dan ternyata ini tahapan kedua
pancingan dia supaya kita terperangkap dengan jebakannya. Tawar menawar harga
kembali terjadi sampai deal prewedd photo dengan video. Dan disini dia mulai
memaksa saya untuk menghadirkan kamera video Sony PD 177 dan kamera photo Canon
5D. dia tau barang yang mahal juga kata saya dalam hati.
Tahapan berikutnya dia meyakinkan
saya bahwa dia orang ternama dan kaya. Dia tinggal di perum Sekneg di
Pulogadung, dia mengaku kepala dinas di Sekneg – Kuningan Jakarta. Dia bilang
punya banyak Ruko buat usaha. Dan anehnya dia juga membuka peluang investasi
usaha. Orang baru kenal di telpon ngomongnya sudah berlebihan kemana saja.
Menurut saya ini celah lemahnya serangan dia, tidak control pada pembicaraan. Dia
sempat menanyakan alamat rumah saya dan saya sebutkan dengan jelas. Sampai
sejauh ini saya belum mempunyai perasaan curiga. Akhirnya pembicaraan deal,
saya harus berangkat besok sama dia jam 5 – 6 janjian di Tol Timur Bekasi
menuju Subang. Take preweddnya dilakukan hari rabunya. Dia mengakhiri
pembicaraan.
Senin, jam 19.00 WIB,
si Abdul telpon saya, dia bilang ada ada supirnya yang mau datang ke rumah saya buat konfirmasi. Tanpa berpikir macam-macam saya menyetujui pertemuan itu. akhirnya Aktor yang bernama Toni yang mengaku sebagai sopirnya Abdul datang ke rumah saya. Ia datang sendiri memakai motor. tampilannya berjaket, memakai baju batik layaknya orang dari dinas, bersepatu hitam mengkilap, dan menggunakan topi. Tony mengaku tinggalnya di kampung Benda (daerah yang dekat dengan saya) Dengan asyiknya orang yang mengaku bernama TONY itu berdialog dengan saya. point pembicaraan menggambarkan sosok Abdul yang sangat hebat itu dan meyakinkan saya bahwa Abdul adalah orang hebat. bahasa yang saya ingat adalah : "Bapak kenal Pak Abdul dimana?" saya jawab : "di dunia maya" intinya saya dibuat geer, kok bisa dapat projectan sama orang selevel Abdul.
Tony meyakinkan saya kalau saya harus menghadirkan kamera video Sony PD 177. Dia bilang : "Pak Abdul, kalau sudah maunya begitu, harus diturutin. Soal harga dia ga pikirin. tenang saja Pak, kalau besok Bapak bawa kamera itu, iris kuping saya kalau pak Abdul ga kasih uang lebih ke bapak." katanya dengan penuh semangat. Saya pada saat itu seperti terhipnotis dengan pembicraan dia dan ingin menghadirkan kamera itu besok.
Kemudian Tony bertanya : "besok Bapak photonya sama siapa? orang mana?". Pertanyaan itu sama seperti yang dilontarkan Abdul ketika ditelpon. Ternyata pertanyaan inilah yang melemahkan tipuan dia sendiri, karena saya jadi curiga. Tony tiba-tiba menyarankan saya kalau besok pakai photo saya saja, saya juga punya tukang photo. Saya menolak karena saat itu saya sudah punya orang. dia bertanya lagi, "orang mana?" saya jawab, "orang Tambun. sebentar lagi orangnya mau kesini." mendengar jawaban saya seperti itu, rupaya dia sedikit panik, lantas dia bertanya : "kapan?" "setengah 10an" saya bilang. Tony seperti tidak mau bertemu dengan teman saya, maka sebelum setengah 10 dia sudah pamitan. Obrolan yang sangat kekeluargaan, bahkan Tony sempat membelikan saya rokok. Pokoknya kesan yang dimunculkan untuk meyakinkan saya.
Beberapa menit setelah Tony pulang, Abdul sms saya :"Pak besok bapak Video aja. Saya sudah sewa photo 2 orang camera canon 5D". kemudian Abdul telpon saya yang intinya meyakinkan saya tentang keberadaan dia seperti yang digambarkan Tony. Intinya saya diarahkan harus bawa kamera video Sony PD 177 dan berangkat sendiri. Saya menyanggupi.
Selasa, 4 Desember 2012, jam 07.00 WIB
Saya berusaha menghadirkan kemera permintaan Abdul itu ke semua link saya. singkat cerita semua link penyewaan kamera yang saya hubungi tidak ada yang sanggup bantu. Saya terus usaha meskipun sedikt panik karena tidak bisa menyanggupi permintaan Abdul.
Sekitar pukul 09.00 WIB, Abdul telpon saya menanyakan kesiapan saya berangkat nanti sore bersama Tony supirnya untuk berangkat ke Subang. Malam menginap di hotel dan besok pagi, hari rabu, shooting prewedd. Dan Tetap pada arahan saya harus berangkat sendiri dengan alasan : "kalau berangkat sih bisa saja berdua bertiga, tapi pulangnya penuh, soalnya kelurga pada ikut." dst...
Teman saya menyadarkan, saya jangan berangakat sendiri bahaya, lagian bisa repot kerjanya. Perjalanan jauh dan sendiri, kerjasama dengan orang yang baru kenal lewat telpon. Saya bilang sama Abdul : "Pak saya harus berangkat berdua." "oh ga bisa. tadikan alasannya sudah saya kasih tau." jawabnya. pada tahap inilah saya mulai curiga. kenapa saya tidak boleh berangkat berdua. Abdul ngancam, kalau saya berangkat berdua mendingan cancel saja ordernya. Saya bisa tebak arah pembicaraan itu supaya saya merasa rugi karena kehilangan order dan masuk perangkap dia. Akhirnya, karena saya rasa ini adalah modus yang tinggal selangkah lagi, saya putuskan ordernya di cancel saja. Anehnya, Abdul telpon terakhir : "Ya sudah kalau begitu semuanya saja di cancel, artinya prewedd sama hari H, sekarang kirimin saja no rek BCA nya, saya mau transfer uang 3,5jt." saya bingung dia sms begitu "kok pake no rekening? kok saya belum kerja sudah dibayar?" tanya saya. "yah... anggaplah sebagai hadiah saya karena sudah mengganggu bapak." jawabnya.
Saya semakin yakin kalau ini modus penipuan. Dia terus memaksa saya harus berangkat sendiri dst. saya tidak tanggapi hal itu. saya langsung abaikan saja. Tiba-tiba Tony sms : "Pak kok Pak Abdul tadi marah-marah ke saya, emang ada apa pak?" saya tidak membalas sms itu. karena saya sudah sangat yakin ini sebuah jebakan. Abdul dan Tony lama mereka tidak menghubungi saya lagi. Saya yakin dia mulai merasa ketakutan kalau saya sudah mencium jebakannya.
Menurut versi cerita teman saya, kejadian yang saya alami tinggal selangkah lagi. nanti meraka akan jemput saya dengan mobil. Kemudian saya dengan membawa peralatan shooting masuk ke mobil dia. mobil itu lalu meluncur dan berhenti di sebuah rumah makan. Makan, minum dll sepuasnya, dibuat korban merasa dekat dan enjoy. Kemudian mobil pun berangkat kembali menuju lokasi yang dijanjikan. Ditengah jalan, mobil tiba-tiba merapat ke arah Pom bensin, alasan yang wajar untuk mengisi bensin. Dan ternyata disinilah akhirnya. Korban disuruh ke toilet alasannya nanti kita ga berhenti lagi. Karena tadi habis makan dan minum, maka si korban pun ke toilet tanpa mempunyai perasaan curiga. Ketika korban ke Toilet, mereka langsung kabur dengan mobilnya membawa pergi kamera dan peralatan shooting kita. Korban keluar toilet, mobil tidak ada. Korban berusaha menghubungi no supir, tidak aktif. korban mencoba menghubungi Abdul, no simpati tidak aktif, dan no yang di privat no mana bisa kita hubungi. Korban baru menyadari kalau sedang dijebak. kamera dan semua peralatannya lenyap digondol maling.
Untungnya sebelum terjadi seperti itu saya sudah menyadarinya dengan dibantu oleh teman saya yang mengingatkan. Buat semua rekan-rekan saya satu profesi, cerita ini semoga bermanfaat. Saya harap cerita ini di share dengan teman-teman yang lain. Kalau bisa kita buat skenario untuk menjebak mereka dengan melibatkan pihak kepolisian. saya adalah satu dari sekian banyak orang yang dihubungi. Ada yang masuk jebakan, dan ada yang lolos.
Akhirnya, ada beberapa tips hasil diskusi dengan teman-teman, untuk memfilter konsumen yang benar dan penipuan :
si Abdul telpon saya, dia bilang ada ada supirnya yang mau datang ke rumah saya buat konfirmasi. Tanpa berpikir macam-macam saya menyetujui pertemuan itu. akhirnya Aktor yang bernama Toni yang mengaku sebagai sopirnya Abdul datang ke rumah saya. Ia datang sendiri memakai motor. tampilannya berjaket, memakai baju batik layaknya orang dari dinas, bersepatu hitam mengkilap, dan menggunakan topi. Tony mengaku tinggalnya di kampung Benda (daerah yang dekat dengan saya) Dengan asyiknya orang yang mengaku bernama TONY itu berdialog dengan saya. point pembicaraan menggambarkan sosok Abdul yang sangat hebat itu dan meyakinkan saya bahwa Abdul adalah orang hebat. bahasa yang saya ingat adalah : "Bapak kenal Pak Abdul dimana?" saya jawab : "di dunia maya" intinya saya dibuat geer, kok bisa dapat projectan sama orang selevel Abdul.
Tony meyakinkan saya kalau saya harus menghadirkan kamera video Sony PD 177. Dia bilang : "Pak Abdul, kalau sudah maunya begitu, harus diturutin. Soal harga dia ga pikirin. tenang saja Pak, kalau besok Bapak bawa kamera itu, iris kuping saya kalau pak Abdul ga kasih uang lebih ke bapak." katanya dengan penuh semangat. Saya pada saat itu seperti terhipnotis dengan pembicraan dia dan ingin menghadirkan kamera itu besok.
Kemudian Tony bertanya : "besok Bapak photonya sama siapa? orang mana?". Pertanyaan itu sama seperti yang dilontarkan Abdul ketika ditelpon. Ternyata pertanyaan inilah yang melemahkan tipuan dia sendiri, karena saya jadi curiga. Tony tiba-tiba menyarankan saya kalau besok pakai photo saya saja, saya juga punya tukang photo. Saya menolak karena saat itu saya sudah punya orang. dia bertanya lagi, "orang mana?" saya jawab, "orang Tambun. sebentar lagi orangnya mau kesini." mendengar jawaban saya seperti itu, rupaya dia sedikit panik, lantas dia bertanya : "kapan?" "setengah 10an" saya bilang. Tony seperti tidak mau bertemu dengan teman saya, maka sebelum setengah 10 dia sudah pamitan. Obrolan yang sangat kekeluargaan, bahkan Tony sempat membelikan saya rokok. Pokoknya kesan yang dimunculkan untuk meyakinkan saya.
Beberapa menit setelah Tony pulang, Abdul sms saya :"Pak besok bapak Video aja. Saya sudah sewa photo 2 orang camera canon 5D". kemudian Abdul telpon saya yang intinya meyakinkan saya tentang keberadaan dia seperti yang digambarkan Tony. Intinya saya diarahkan harus bawa kamera video Sony PD 177 dan berangkat sendiri. Saya menyanggupi.
Selasa, 4 Desember 2012, jam 07.00 WIB
Saya berusaha menghadirkan kemera permintaan Abdul itu ke semua link saya. singkat cerita semua link penyewaan kamera yang saya hubungi tidak ada yang sanggup bantu. Saya terus usaha meskipun sedikt panik karena tidak bisa menyanggupi permintaan Abdul.
Sekitar pukul 09.00 WIB, Abdul telpon saya menanyakan kesiapan saya berangkat nanti sore bersama Tony supirnya untuk berangkat ke Subang. Malam menginap di hotel dan besok pagi, hari rabu, shooting prewedd. Dan Tetap pada arahan saya harus berangkat sendiri dengan alasan : "kalau berangkat sih bisa saja berdua bertiga, tapi pulangnya penuh, soalnya kelurga pada ikut." dst...
Teman saya menyadarkan, saya jangan berangakat sendiri bahaya, lagian bisa repot kerjanya. Perjalanan jauh dan sendiri, kerjasama dengan orang yang baru kenal lewat telpon. Saya bilang sama Abdul : "Pak saya harus berangkat berdua." "oh ga bisa. tadikan alasannya sudah saya kasih tau." jawabnya. pada tahap inilah saya mulai curiga. kenapa saya tidak boleh berangkat berdua. Abdul ngancam, kalau saya berangkat berdua mendingan cancel saja ordernya. Saya bisa tebak arah pembicaraan itu supaya saya merasa rugi karena kehilangan order dan masuk perangkap dia. Akhirnya, karena saya rasa ini adalah modus yang tinggal selangkah lagi, saya putuskan ordernya di cancel saja. Anehnya, Abdul telpon terakhir : "Ya sudah kalau begitu semuanya saja di cancel, artinya prewedd sama hari H, sekarang kirimin saja no rek BCA nya, saya mau transfer uang 3,5jt." saya bingung dia sms begitu "kok pake no rekening? kok saya belum kerja sudah dibayar?" tanya saya. "yah... anggaplah sebagai hadiah saya karena sudah mengganggu bapak." jawabnya.
Saya semakin yakin kalau ini modus penipuan. Dia terus memaksa saya harus berangkat sendiri dst. saya tidak tanggapi hal itu. saya langsung abaikan saja. Tiba-tiba Tony sms : "Pak kok Pak Abdul tadi marah-marah ke saya, emang ada apa pak?" saya tidak membalas sms itu. karena saya sudah sangat yakin ini sebuah jebakan. Abdul dan Tony lama mereka tidak menghubungi saya lagi. Saya yakin dia mulai merasa ketakutan kalau saya sudah mencium jebakannya.
Menurut versi cerita teman saya, kejadian yang saya alami tinggal selangkah lagi. nanti meraka akan jemput saya dengan mobil. Kemudian saya dengan membawa peralatan shooting masuk ke mobil dia. mobil itu lalu meluncur dan berhenti di sebuah rumah makan. Makan, minum dll sepuasnya, dibuat korban merasa dekat dan enjoy. Kemudian mobil pun berangkat kembali menuju lokasi yang dijanjikan. Ditengah jalan, mobil tiba-tiba merapat ke arah Pom bensin, alasan yang wajar untuk mengisi bensin. Dan ternyata disinilah akhirnya. Korban disuruh ke toilet alasannya nanti kita ga berhenti lagi. Karena tadi habis makan dan minum, maka si korban pun ke toilet tanpa mempunyai perasaan curiga. Ketika korban ke Toilet, mereka langsung kabur dengan mobilnya membawa pergi kamera dan peralatan shooting kita. Korban keluar toilet, mobil tidak ada. Korban berusaha menghubungi no supir, tidak aktif. korban mencoba menghubungi Abdul, no simpati tidak aktif, dan no yang di privat no mana bisa kita hubungi. Korban baru menyadari kalau sedang dijebak. kamera dan semua peralatannya lenyap digondol maling.
Korban Diajak makan minum sepuasnya biar enjoy |
Untungnya sebelum terjadi seperti itu saya sudah menyadarinya dengan dibantu oleh teman saya yang mengingatkan. Buat semua rekan-rekan saya satu profesi, cerita ini semoga bermanfaat. Saya harap cerita ini di share dengan teman-teman yang lain. Kalau bisa kita buat skenario untuk menjebak mereka dengan melibatkan pihak kepolisian. saya adalah satu dari sekian banyak orang yang dihubungi. Ada yang masuk jebakan, dan ada yang lolos.
Akhirnya, ada beberapa tips hasil diskusi dengan teman-teman, untuk memfilter konsumen yang benar dan penipuan :
- Jangan mudah tergiur dengan harga yang tinggi dari konsumen.
- Sebelum take, usahakan buat pertemuan dulu dan biasakan dealnya dengan DP sebagai tanda jadi.
- Jangan pernah sendiri ketika berangkat ke lokasi
- Ketika proses shooting berjalan, kamera dan peralatan yang lain jangan pernah kita biarkan tanpa ada pengawasan.
- Jangan terjebak dengan rayuan konsumen baik di telpon maupun berhadapan langsung, dilihat dari seberapa jauh kita kenal dia. Kenal bukan hanya di telpon dan ngobrol langsung 1 hari itu. kenal itu butuh waktu lama.